tak ada kata,dan ungkapan yang ingin
 kusampaikan saat'bertemu padanya.
hati ini dagdigdug, pandanganku
tak berani menatap matanya, hanya
bisa mencuri pandangan saat dia menoleh.
rasa kegelisahan ku menahan rasa rindu ini
tampak terlihat dr mata dan gerak tubuhku yang
bicara,, aapakah dia sama merasakan apa yang kurasa
pada saat malam itu kita bertemu.
rasanya singkat sekali pertemuan ini, aku
ingin terus memandangimu, rasa sesal yang dlu ada
rasa kecewa
dan rasa cinta pun detik itu terasa hadir kembali
jangan biarkan hati ini bergerak unutk mencari cinta yang lama
aku takut untuk ditinggal dan aku takut untuk meninggalkan.
melihat senyumnya, tak ada yang berubah, jail dan canda tawanya
sama seperti yang lalu. tapi itu semua sudah bukan
untukku lagi, tapi untuk org lain yang menyayanginya.
dia adalah sosok orang yang humoris dan pendiam.
dia yang dlu pernah bangkitkan ku dari keterpurukanku dimasalalu.
dia yang bisa membuka lembaran baru untuk hari2ku. dia yang ajarkan aku
tentang agamaku, menjadi orang yang baik, serta bisa menemani dan membahagiakanku
tapi dia juga yang telah meninggalkan ku, saat aku bener-bener membutuhkannya.
ku lihat dari 2 bola matanya saat pandangan itu masih terlihat jelasa dan
terasa ada sisa cintuku dlu.kita dipisah kan loeh waktu yang terus berjalan.
andai bisa ku putar waktuku kembali, aku akan tetap ingin bersamamu
melewati hari2 ku dan canda tawaku denganmu
aku sangat merindukan itu. tapi aku harus lihat kedepan,
ada seseorang yang bener2 menyayangiku melebihi dirimu
aku tak mungkin bisa menyakitinya, dan tak mungkin membiarkannya pergi
karna ku juga menyayanginya, disisi lain aku merindukan masalalu
mungkin rasa ini hanya sesaat, karan salah bersalahku padanya
sungguh aku tak mau memendam rasa benci,sekalipun rasa cinta.
ingin ku lepas semua masalaluku, tapi saat bertemu dengan mu kembali
seakan rasa yang dlu ini perlahan mengintip dan ingin keluar lagi
untuk dapat bercinta kembali.
itu tidak mungkin, aku sudah bahagia dengan seseorang yang menyayangiku. dan dia pun sama.
jauhkan kami dari perasaan teralarang ini.